Sebuah Review Amatir Film SORE : Istri Dari Masa Depan

Berasal dari sebuah webseries sukses di sekitar tahun 2017 lalu, SORE merupakan webseries favorit istri saya saat itu, dan berulangkali meyakinkan saya untuk menontonnya, yang sayangnya saat itu saya belum tertarik juga untuk nonton, bahkan sampai minggu lalu sebelum nonton filmnya.

Fast forward 8 tahun kemudian, Film SORE; Istri Dari Masa Depan di rilis, dan istri saya Kembali meyakinkan saya untuk menonton filmnya di bioskop. And here we are.

Film di awali dengan sinematografi yang memanjakan mata, dengan hamparan salju dan kapal pemecah es yang berlayar di sekitaran laut Arktik. Salah satu penumpang kapal tersebut adalah Jonathan, seorang fotografer yang ingin mengambil foto-foto bertemakan climate change untuk agency tempatnya bekerja.

Setting kota kecil Groznjan dan Zagreb di Kroasia memperlihatkan nuansa kental eropa dengan bangunan bangunan medieval dan jalanan berbatu, sangat menunjang sisi artistic pengambilan gambar, yang tadinya saya kira berlokasi sama seperti webseriesnya di Italia, saat adegan Jonathan turun dari mobil dan bekata “Ciao” kepada orang yang mengantarnya. Pemain pendukung artis Kroasia dengan akting ciamik serta logat inggris khas eropa timur-bukan sekedar bule goceng kalau kata istri saya, menambah nilai film ini secara tepat.

SORE, adalah nama seorang Wanita yang mengaku sebagai istri Jonathan dari masa depan. Muncul secara tiba-tiba di sisi Jonathan saat sedang tidur dan terkejut mendapati seorang wanita Indonesia di sisi tempat tidurnya. Makin terkejut saat SORE mengikuti kemanapun langkahnya pergi, dan bahkan mengetahui informasi soal pacarnya dan sahabatnya yang bernama Marco. Perlahan Jonathan mulai membuka hubungannya dengan SORE, membiarkannya masuk perlahan dengan pembicaraan-pembicaraan tentang dirinya.

SORE, mendapatkan kesempatan kedua untuk menyelamatkan suaminya dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa merenggut kesehatannya di masa depan, dan demi melihat dirinya dapat terus bersama Jonathan sepanjang hidup. Dia membuang rokok dan minuman keras yang selama ini menjadi sahabat Jonathan dalam kesendiriannya. Jonathan sendiri, sedang menghadapai dilema pribadi dengan ayahnya yang tinggal di kota Zagreb, hanya beberapa kilometer dari kota tempat tinggalnya.

Jonathan tetap merasakan pergulatan dalam dirinya dan masih belum mampu lepas dari kebiasaannya merokok, maupun minuman keras yang mebuat sore menjadi semakin sedih dan marah, sehingga SORE dipaksa harus mengulang Kembali pertemuan awal mereka di sisi tempat tidur Jonathan.

Tema time travel memang bukan sesuatu yang baru di genre film-film seperti ini, kalau kalian sudah pernah liat beberapa film yang kurang lebih juga mengangkat tema ini seperti film About Time nya Rachel McAdams, ataupun lake House nya Keanu Reeves dan Sandra Bullock. Di film SORE ini saya benar-benar merasakan emosi kedua aktor utama yang saling terkoneksi, gestur mereka, tatapan mata dan bahkan kekikukan serta kesedihan mendalam yang di alami SORE yang diperankan dengan sangat apik oleh Sheila Dara.

Film sore membuat kita berfikir secara dewasa tentang sebuah hubungan antar dua manusia yang teramat dalam, romantis? Bisa di bilang iya, namun film ini bukan berfokus pada romantisme semata, ada yang jauh lebih besar dari sekedar roman picisan yang biasanya terpaku di film-film mainstream pop, sedangkan SORE, menjabarkan sebuah level tertinggi dari hubungan cinta, yaitu kepercayaan, saling menerima dan seberapa jauh kita akan melakukan sesuatu untuk orang terkasih.

Film ini membuat saya makin percaya, bahwa manusia bisa berubah walau membutuhkan waktu, yang mana sayangnya, waktu bergerak cepat, terlalu cepat bahkan hingga kadangkala kita sudah tiba di ujung perjalanan tanpa sempat berbuat banyak. Dan tidak semua orang akan mendapatkan kesempatan kedua untuk memutar waktu kembali. Kitalah yang bisa mengubah diri sendiri secara sadar, sebelum sang waktu mengambil paksa apa yang baru saja menjadi rencana.

Yang bikin makin mengaduk emosi juga adalah music scoringnya, benar-benar cocok semua dan mampu menyampaikan apa yang tergambar dalam scene sehingga mengaduk-aduk emosi dalam diri.

Intinya: Film ini bagus banget! Pastikan kamu nonton yah!


Post a Comment

0 Comments