[BUKAN] MENDADAK TAIWAN - LONGSHAN TEMPLE

Jaman remaja dulu saya sering lihat iklan wisata Taiwan di TV, dengan tagline Truly Asia yang membekas. Sampai akhirnya saya dapat berkunjung ke negara tersebut selama kurang lebih seminggu.

Pengurusan visa Taiwan pun sangat mudah, terutama untuk kita yang masih memiliki visa Jepang, Korea, Australia atau Amerika, karena semua pengajuan dilakukan dengan cara online dan bebas repot. 

Saat keberangkatan, pesawat kami terlebih dulu transit di Singapura selama kurang lebih 8 jam, langsung saja kami manfaatkan untuk keluar airport dan jalan-jalan singkat di sana. Public transport yang terintegrasi membuat transit trip jadi mudah dilakukan, kami bisa memperkirakan waktu yang akan di habiskan untuk main-main sejenak di pusat kota, dalam hal ini kami cuma mendatangi area Haji Lane untuk cuci mata, liat-liat toko lucu dan juga sekalian shalat di Sultan Mosque.

Lanjut ke perjalanan Taiwan, kami tiba di Bandar Udara Internasional Taoyuan; bandara terbesar dan tersibuk di Taiwan yang letaknya sekitar 40KM dari pusat kota Taipei, sekitar pukul 6 pagi. Sebenarnya ada sedikit masalah di imigrasi Taiwan terkait form online kedatangan yang sudah kami submit beberapa hari sebelumnya, jadi istri saya tidak punya nama belakang, makanya saat pengisian hal kayak gini biasanya saya tambahin nama depan jadi nama belakang aja, tapi ternyata itu tidak boleh dan pihak imigrasi melihatnya sabagai ketidaksesuaian data dengan paspor. Jadilah kami diminta mengisi ulang form tersebut di sebuah ruangan, untungnya petugas sangat ramah dan helpful membantu pengisian, bahkan menawarkan wifi supaya lebih cepat. Dan tidak lama kemudian kami sudah bisa melewati imigrasi dengan aman.

Saat kunjungan kami, pihak Taiwan Tourism sedang mengadakan program undian/Lucky Draw untuk turis yang berkunjung ke Taiwan, di mana para wisatawan bisa mendapatkan gratis 5.000 Taiwan Dollar dalam bentuk kartu eticket prabayar atau voucher diskon hotel.

Saya dan Wulan sudah mendaftarkan diri beberapa hari sebelum mendarat di Taiwan (FREE!) untuk ikutan lucky draw ini, dan setelahnya kita akan mendapatkan QR code by email yang bisa di tunjukkan kepada petugas di area booth campaign ini yang lokasinya dekat pintu keluar imigrasi.

Di area booth kegiatan promosi ini terdapat beberapa layar yang bisa kita pilih dan tinggal ketuk layarnya untuk langsung memulai pengundian. Sayang seribu sayang, saya tidak mendapatkan apa-apa, tapi Wulan berhasil mendapat 5.000 TWD tersebut! dan langsung meminta kartu etiket prabayar bernama iPASS yang bisa dipakai untuk naik transportasi umum (bis/kereta) dan juga sebagai alat pembayaran di minimarket maupun toko-toko yang terdaftar. 

Pastinya kami sangat bahagia dong, itu berarti kami dapat rejeki berupa value dalam kartu senilai hampir 2.5 juta dan sangat berguna menghemat uang saku kami selama trip di Taiwan hahaha. 

Setelah semua proses selesai, kami bergegas menuju platform kereta untuk melanjutkan perjalanan ke hotel terlebih dulu di area Ximendin Rd. guna menitipkan backpack kami yang mayan uga beratnya. Jadi pagi itu karena kami belum bisa check-in maka lebih baik explor dulu beberapa lokasi wisatanya.

Setelah penitipan backpack, kami balik ke MRT Ximen station yang cuma 15x koprol jaraknya dari hotel dan menuju tujuan pertama ke Long Shan Temple. Kita tinggal ikuti jalur MRT biru dan turun di Longshan Temple metro station yang cuma berjarak 1 stasiun dari Ximen, lalu keluar melalui Exit 1. Kemana-mana sangat mudah dengan MRT (Metro Taipei). 

Kami tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di Longshan Temple, malah kami tidak sampai masuk ke dalam, hanya berada di halaman dekat pintu kedua, namun kami sangat mengagumi arsitekturnya. Kuil yang terletak di distrik Wanhua ini merupakan kuil tertua di Taipei, yang dibangun pertama kali pada tahun 1738 pada masa Dinasti Qing, dan sebenarnya telah mengalami beberapa kali renovasi sampai seperti sekarang ini. 




Jika kamu ingin mengeksplor area sekitaran Longshan temple ini juga bisa loh, karena dekat-dekat situ ada beberapa tempat makan, toko-toko dan persis di seberang kuil ini adalah Bangka Park yang kalau sore hari banyak warga lokal nongkrong santai di situ.


Post a Comment

0 Comments