Rumah Atsiri Indonesia - Surga Wewangian di Jawa Tengah

Berawal dari keinginan istri untuk mengunjungi rumah Atsiri yang ada di Tawangmangu, Solo, Jadilah perjalanan road trip Jakarta - Jawa Tengah kali ini bertujuan ke sana. Terakhir saya pernah lewat kota ini sewaktu SMP dulu saat bersama keluarga roadtrip ke Bali, jadi secara resmi saya pernah ke sana walau belum sampai kelilingan seputar kotanya.

Seperti biasa, perjalanan roadtrip kami selalu santai, ga banyak ngebut dan nikmati saja pemandangan sepanjang tol trans Jawa, yang di beberapa titik cukup enak di kagumi viewnya. Biasanya kami mampir di Semarang untuk menginap sehari, tapi kali ini kami putuskan langsung saja lanjut ke tujuan akhir yaitu kota Solo.

Kami tiba malam hari di hotel Amarelo Solo yang sudah kami booking di mobil dalam perjalanan tadi. Lalu keesokan pagi setelah sarapan kami sempatkan keliling dengan menyewa sepeda dari hotel, main ke kawasan Kauman, Keraton Solo dan juga pasar Klewer. Sangat menyenangkan bersepeda di pagi hari, dan sebenarnya saya juga penasaran ingin naik kereta api wisata Wekudara yang berjalan di aspal jalanan Solo, tapi sayangnya tidak sempat kami coba.

Setelah makan siang di salah satu restoran tradisional Warung Selat mbak Lies yang punya interior design unik, kami berangkat ke Tawangmangu, yang berjarak sekitar 45 menit berkendara dari pusat kota Solo. Posisi Tawangmangu ini semakin ke atas setelah meninggalkan area kota Solo, pemandangan alamnya semakin cantik dan suhunya agak lebih dingin, apalagi saat itu mendung dan sedikit gerimis, bikin makin syahdu (ceileee).

Rumah Atsiri yang berawal pada jaman Soekarno dahulu adalah bekas pabrik kerjasama Indonesia-Bulgaria yang bergerak di bidang penghasil minyak citronella sejak tahun 60-an. Setelah di renovasi beberapa tahun lalu, saat ini berfungsi sebagai Museum Rumah Atsiri yang merupakan sentra produksi wewangian sekaligus pusat pendidikan, workshop essential oil yang menjadi salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Solo-Tawangmangu, Jawa Tengah.

Kita dapat berkeliling sendiri atau mengikuti pemandu untuk melihat perkebunan yang di tumbuhi berbagai tanaman sebagai bahan dasar penghasil wewangian produksi tempat ini. Ada juga area rumah kaca yang mendisplay mesin produksi rumahan sejak dalam bentuk tanaman sampai menjadi cairan penghasil essential oil.

Di bagian belakang, terdapat taman besar Marigold yang menjadi semacam alun-alun terletak persis di depan bangunan museum Atsiri, yang bisa dimasuki jika pengunjung ingin mengetahui sejarah Rumah Atsiri dan bagaimana perjalanan minyak atsiri di Indonesia. Di sisi sebelahnya terdapat kafe, jadi bisa bersantai sambil menikmati makanan dan secangkir kopi. Ada juga area kelas/lab untuk pengunjung yang sudah mendaftar untuk mengikuti workshop produksi essential oil.  

Dan yang paling baru adalah Atsiri glamping, dengan desainnya yang unik dan keren, jadi ini bukan sekedar hotel yah, tapi jika menginap di sini kita bakal dapetin berbagai paket interaktif seperti wisata sekitar Rumah Atsiri, workshop dan termasuk trekking ringan di area sekitar.

Nah, untuk lebih mengingat kunjungan kita saat ke sini, terdapat merchandise shop yang menjual berbagai pernak-pernik Rumah Atsiri termasuk produk wewangian yang menjadi andalan. Berbagai essential oil dengan berbagai fungsi untuk kita gunakan, tas, tshirt dan banyak lagi.

So, masukkan dalam itinerary untuk berkunjung ke sini ya, terutama saat kalian ada di kota Solo dan sekitarnya.


Post a Comment

0 Comments