Seharian di Kota Malaka

Dalam kunjungan untuk sekian kalinya ke negeri jiran, saya mengajak Wulan melipir ke Malaka. Sebuah kota kecil di bagian selatan Kuala Lumpur. Saya pernah berkunjung ke kota ini sewaktu masih kerja di KL, tapi saat itu pakai mobil berdua dengan teman sekantor saya dulu, encik Fairozee.

Begitu keluar dari LCCT (Waktu itu belum dipindah ke KLIA), saya cari loket penjualan tiket bus untuk bisa langsung berangkat ke Malaka saat itu juga. Itinerary kali ini sengaja saya susun untuk keliling Malaka dari pagi sampai sore saja, baru setelahnya lanjut ke Hotel di Kuala Lumpur.

Perjalanan dengan menggunakan bus dari airport ke Malaka memakan waktu sekitar 1 jam lebih, dan saat itu matahari mulai bersinar terik di luar bus. Area pertama yang kami kunjungi sudah pasti pusat kota Malaka, yaitu sekitaran Gereja merah.


Anyway ini beberapa lokasi yang sempat kami kunjungi saat ke Malaka

Menara Taming Sari
Untuk merasakan pengalaman melihat sekeliling kota Malaka dari ketinggian, Menara Taming Sari menawarkan pengalaman unik menaiki wahana berupa semacam ruang observasi yang di kelilingi kaca. Saat posisi ruangan sudah di atas, maka dia akan berputar 360 derajat sehingga pengunjung dapat menyaksikan indahnya kota Malaka dari atas.


Red Square/Stadthuys Malaka
Disebut red square karena sebenarnya di sini berkumpul bangunan-bangunan peninggalan jaman kolonial yang berwarna merah marun. Ada berbagai gedung dengan berbagai fungsi di lokasi ini, mulai dari gereja, musium-musium sejarah Malaka, display pesawat dan kereta api, serta dengan taman bunga di sekitar areanya dll. 


Christ Church Malaka
Berada di area red square, gereja merah ini menjadi ikon khas kota malaka, silakan googling, jika search kota Malaka, pasti paling banyak menunjukkan foto area gereja merah ini atau red square, padahal jaman dulunya berwarna putih. Di dinding depan terpampang nama gereja tersebut dan tahun pembuatannya, yaitu 1753. 


Malaka River / Malaka River Cruise
Ini salah satu kegiatan yang menyenangkan, menyusuri pinggiran sungai Malaka, bersantai di beberapa kafe pinggir sungai atau sekalian menaiki perahu dengan Malaka River Cruise di mana kita akan di ajak menyusuri sungai menggunakan perahu motor dari hulu ke hilir sambil melihat bangunan-bangunan rumah penduduk asli Malaka. 

Jonker Street / Jonker Walk
Tidak jauh dari area sungai, Jonker street merupakan area yang sangat terkenal di Malaka. Ada car free night saat pasar malam sudah di buka dan para pedagang menggelar lapak dagangan mereka, mirip dengan suasana Chiang Mai night market. Kamu bisa membeli beragam makanan tradisional Malaysia, atau membeli suvenir serta beragam aksesoris yang lucu.


Museum Maritim 
Museum maritim merupakan sebuah replika kapal peninggalan bangsa Portugis yang bernama 'Flor de La Mar' dan di fungsikan sebagai display dari peninggalan masa kejayaan Malaka sebagai jalur laut nan sibuk pada masa lalu. Kita akan di bawa menyusuri buritan kapal, naik turun dan melihat langsung perjalanan sejarah Malaka di dalam kapal ini.


St Paul Church
Reruntuhan gereja dengan nama yang sama mengingatkan saya akan St. Paul Church di Macau, dan di Malaka ini pun sudah tinggal reruntuhannya juga. Lokasi wisata Malaka kebanyakan berpusat di area tengah pinggir laut kota ini, jadi hampir semua area wisata utama dapat di jangkau dengan jalan kaki saja. Gereja ini terletak lebih di area atas perbukitan, sehingga kita perlu menaiki jalur tangga untuk dapat sampai ke lokasi. Dari atas akan terlihat pemandangan kota yang indah, dan lebih enak sore hari di mana cuaca lebih adem, kalau siang hari panas sekaliiii.



Itu beberapa lokasi yang sempat saya kunjungi saat ke Malaka. Kota ini sangat mudah di jangkau langsung melalui airport ataupun melalui kereta dan bus dari Kuala Lumpur. Oh iya, kamu juga bisa titip tas/koper di terminal Malaka yah, ada stall khusus penitipan di sana. Enjoy!


Post a Comment

0 Comments