Saya berangkat bersama Adi dan Istrinya yang saat itu tengah hamil tujuh bulan. Pesawat Lion Air take off sekitar pukul stengah satu siang. Seorang pramugari berkeliling kabin mengecek persiapan keberangkatan.. lucu juga senyumnya.. anyway, kami sampai di KLIA (Kuala lumpur International Airport) sekitar pukul setengah empat waktu Malaysia.
Airportnya lebih mirip mal, karena banyak toko-toko didalamnya. Lalu kita harus menggunakan Aerotrain (betul ga nih?), sebuah kereta khusus di KLIA, untuk sampai di sisi lain gedung, tempat mengambil koper kita di Luggage Claim, Kesan modernnya benar-benar terasa. Airport cengkareng kita? entah kapan secanggih ini.
Setelah semua koper terkumpul, kami bergegas menuju Budget Counter Airport Taxi untuk memesan Taksi menuju Cyberview Lodge Resort and Spa. Karena koper lumayan banyak dan besar-besar, kami memutuskan memakai taksi limosin, sebuah taksi besar menggunakan Kia Pregio atau sejenisnya, biayanya RM151.
Satu jam kurang, kami tiba di Cyberview Lodge. Wilson, seorang Malaysia keturunan Srilanka, Business Process Manager dari RMG Technology menyambut kami. Setelah mengobrol sedikit, Wilson mengantar kami melihat apartemen tempat kami akan tinggal selama 3 minggu ke depan. Setelah meletakkan koper dikamar dan sedikit berberes, Saya, Wilson dan Adi kembali ke Lobby Cyberview lodge untuk menunggu Dhanank dan Jullian yang juga sedang dalam perjalan.
Dhanank yang asal Sidoarjo datang beserta istri dan putrinya beberapa lama kemudian. Lalu Jullian tiba paling terakhir. Setelah mengantar istri dan anaknya ke Resort, Dhanank kembali lagi bertemu kami. Bersama-sama menuju salah satu cafe di tempat itu untuk beramah tamah, serta makan malam dengan Jean-Yves dan Edwin, para bos dari perusahaan tempat kami bekerja.
Jean-Yves adalah CEO dari grup perusahaan IT tempat kami bekerja, dan dia sendirilah yang menginterview kami sewaktu datang ke Bandung. Selesai Makan dan ramah tamah, kami bubar jalan kembali ke resort untuk beristirahat.
0 Comments