Mencoba Paralayang Tandem di Majalengka, Seru!

Bosan liburan yang gitu-gitu aja? Maksudnya ke hotel, makan, santai, nongkrong, kalau bawa anak mungkin bisa ke tempat yang banyak arena permainannya kayak outbound, theme park dll. Buat warga Jakarta mau cari selain area Bandung, Bogor atau Cirebon, kenapa ga cobain aja main paralayang tandem di Majalengka, deket lho cuma sekitar 3 jam perjalanan dari Jakarta, sama aja kayak kamu ke Bandung atau Cirebon.

Waktu libur longweekend bulan lalu, saya dan istri mampir semalam di Majalengka, dan itu adalah pertama kalinya kami ke kota kecil tersebut. Sebenarnya itu agak dadakan sih, karena saat itu kami sedang roadtrip ala-ala ke kota Tegal dan Brebes (yang mana sebelahan) lalu sambil arah pulang memutuskan mampir ke Majalengka, khusus untuk nyobain paralayang tandem.

Majalengka dekat dengan Cirebon, Kuningan dan Bandung. Kalau nyetir sendiri sih tinggal lewat tol Cipali arah Cirebon aja. Wisata paralayang ini berada di atas gunung panten, di sebuah area bernama Paraland, yang merupakan sebuah tempat wisata tergolong baru di kawasan Majalengka. Di Paraland ini terdapat penginapan, kafe/resto serta arena permainan untuk anak-anak.



Kota Majalengka sendiri cukup kecil, enak di bawa santai dengan duduk-duduk di kedai-kedai kopi yang tersebar di beberapa sudut kota sambil ngobrol. Cari makanan malam hari juga bisa di alun-alun Majalengka, ya walaupun kecil tapi bisa buat beli-belilah sedikit saat lapar, atau coba ke kafe-kafe yang ada di sekitarannya.

Untuk paralayang sendiri sebaiknya booking terlebih dulu, bisa melalui Facebook mereka di Paralayang Majalengka, jadi kalian tinggal datang, terbang, bayar. Biayanya Rp 350.000/orang. Pertama kali kami datang sore hari dan belum booking, serta hujan baru berhenti, jadi penerbangan sudah di tutup. Malamnya saya chat dengan senior Paralayang ini untuk booking besok paginya. Saya datang kepagian karena lupa tanya  jam berapa mulai siap-siap. Jadi saran saya datang ke lokasi paling tidak jam 10 pagi saja.

Saya berhasil membujuk istri untuk ikutan, karena dia tadinya sangat takut dan tidak mau mencoba. Tapi saya rayu terus untuk ikutan dan bilang bahwa sudah di booking untuk 2 orang jadi ga bisa batal haha.

Dan ternyata amat sangat menyenangkan saat berada di atas, melayang dengan tenang di terpa angin, berkelok-kelok mengikuti arah yang di mainkan instruktur tandem, ahh seru bangetlah pokoknya buat saya yang baru pertama kali nyobain.



Saat mendarat, istri saya malah kegirangan karena senang dan mau banget kalau di ajak cobain lagi terjun tandem :D. Oh iya, saat itu saya juga lihat beberapa anak-anak ikutan lho barengan orang tua mereka, ya mungkin yang umurnya sudah di atas 6 tahun kali ya. Buruan cobain, jangan lupa pegang kamera saat terbang, sebaiknya pakai actioncam jadi gampang pegangnya pakai tripod mini, atau bisa juga pakai handphone dan tongsis, sebaiknya di ikat supaya handphonenya ga lepas dari tongsis. Saya cuma pakai handphone di pegang tangan karena ga bawa tongsis akibatnya view video terbatas.




Post a Comment

0 Comments