Bapak Di Ujung Gang

Hampir Setiap hari saya berangkat kerja melalui jalur yang sama, Depok-Pasar Minggu - Kalibata - Asem Baris - Sunter. Di pasar minggu, biasanya saya sedikit melawan jalur masuk ke dalam turunan pasar minggu arah jembatan penyeberangan menuju Condet yang sudah kokoh kembali dibangun setelah beberapa tahun sebelumnya rusak parah terhempas banjir besar yang melanda Jakarta.

Begitu turun menyeberang rel, saya langsung masuk ke gang kecil yang ada di sisi kiri, bukan hanya saya tapi banyak orang-orang lain yang mengambil jalan tikus yang tembusannya di belakang gedung Volvo Ps. Minggu ini, maka tak heran bila hari kerja, kadang motor sampai berjubel dari pintu kereta hingga masuk ke gang tersebut.

Di ujung jalan keluar gang kecil tersebut adalah jalan lebih besar yang muat dua mobil, dan sering saya lihat seorang bapak paruh baya dengan celana tiga perempat dan topi mengarahkan pengendara motor yang keluar dari gang untuk berhati-hati karena kemungkinan ada kendaraan dari arah lain. Sudah sangat sering saya lewat situ dan si bapak selalu ada di sana mengarahkan pengendara motor dengan kibasan tangannya.

Ceritanya, suatu hari saya hendak memberi sedikit uang capek untuk si bapak, yang mana sudah saya niatkan tapi seringkali lupa saya keluarkan dari kantong, maka jadilah hari itu saya ingat untuk memberi sedikit kepada si bapak, saya sudah menyiapkannya di saku jaket saya. Ujung gang sudah hampir terlihat, saya memperlambat laju motor dan merogoh saku jaket, begitu si bapak terlihat saya menjulurkan tangan yang berisi uang kepadanya.

Di luar dugaan saya, dia berkata "Udah terus aja jalan terus.."

Dia menolak pemberian saya. Entah kenapa saya jadi malu sendiri dan merasa canggung juga terenyuh, pikiran saya saat itu adalah baiknya beliau ini, membantu agar tidak terjadi kecelakaan di daerahnya sendiri dimana orang-orang banyak lewat dan tidak mau di beri uang. Hari itu saya kembali mendapat pencerahan tentang ilmu ikhlas yang tulus. Mudah-mudahan hidupnya berkah ya pak... :)

Update: Sampai saat ini (Nov 2014) saya masih melihat dia melakukan hal yang sama, menjaga gang di sudut Pasar Minggu itu, dan tetap tidak mau menerima pemberian saya yang sekedar lewat, - yes, saya coba sekali lagi untuk memberi sedikit rezeki, tapi dia tetap menolak. :)

Post a Comment

0 Comments